Jumat, 26 September 2014

Geodesi dan Geomatika



·         Ilmu Geodesi atau Geomatika
Saat ini ilmu geodesi tidak hanya berbicara tentang bentuk dan ukuran bumi saja tetapi juga teknologi informasi geospasial. Oleh karena itu tidak dapat dipungkiri, bahwa munculnya era geomatik ini tidak terlepas dari kebutuhan yang sangat mendesak dari masyarakat modern untuk memecahkan persoalan secara simultan, cepat, benar, efisien dan aktual dari semua faktor yang mempengaruhi sistem tersebut, sehingga diperoleh hasil yang optimal.
Lahirnya, teknologi informatika tahun 1960-an, telah mendorong ilmu dan teknologi di bidang survai dan pemetaan maupun geodesi berkembang secara drastis, karena pengolahan data dan sistim pemetaan di lapangan serba menggunakan teknologi serba otomatis atau komputer, hal inilah yang mendorong munculnya wacana geodesi menjadi ilmu dan teknologi ”Geomatika”. Pengembangan geodesi untuk kegiatan yang sederhana, rekayasa, fotogrammetri, teknologi satelit terus dikembangkan secara terstruktur dalam Geomatika ini. Selain itu geomatika berkembang karena meningkatnya kebutuhan akan informasi yang bergeoreferensi. Sedangkan sasaran umum di bidang Geomatika adalah tersedianya data dasar dan peta dasar berbagai skala dengan didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai di bidang survai dan pemetaan serta informasi spatial.
·         Urgensitas Informasi Geospasial
Informasi adalah komponen yang paling dominan, apabila ditinjau dari penganggaran yang dapat mencapai 50 % dari biaya untuk pembangunan sistem informasi geografis (SIG). Teknologi penginderaan jauh dan GIS dapat memberikan kontribusi untuk memecahkan masalah data/informasi geospasial.
Pada masa yang akan datang, yang menjadi persoalan adalah ketersediaan data, oleh karena itu data penginderan jauh merupakan data yang memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Citra satelit dalam sistem sensor pasif dan aktif, dengan resolusi yang makin tinggi (detail) dan bahkan bersifat stereoskopis telah dikembangkan oleh negara maju demi kepentingan militer, ekonomi dan bencana alam.
·         Perkembangan GIS
Perkembangan software Geographic Information System (GIS) saat ini, telah mampu menggabungkan data image/raster dan vektor ditambah database untuk eksplorasi informasi berbasis koordinat bumi. Demikian juga data yang bersifat image (raster) dapat diperoleh dari berbagai sumber dengan cara yang mudah. Data satelit seperti Ikonos, Quickbird, SPOT 5, Landsat 7, atau foto udara (small format atau fotogrametri) telah tersedia di pasaran dalam format dijital. Masalah utama rektifikasi citra (raster), yaitu tersedianya data Digital Elevation Model (DEM) yang akurat, dapat terpecahkan dengan tersedianya Digital Surface Model (DSM) atau Digital Terrain Model (DTM). Penggabungan data DEM dengan citra optis seperti satelit Ikonos, dan foto udara berwarna skala besar dapat diaplikasikan untuk pemetaan thematis : landuse, geologi, hutan dan sebagainya.
·         Jadi???
Melihat perkembangan teknologi pemetaan saat ini, ada beberapa alternatif pilihan dalam mengembangkan Teknik Geodesi ke depan yaitu Teknik Geomatika & Geodesi, atau Teknik Geomatika atau Ilmu dan Teknologi Kebumian, karena asal kata Geomatika diambil para ahli dari kata Geografi dan Informatika. Sasaran umum di bidang geomatika adalah tersedianya data dasar dan peta dasar berbagai skala dengan didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai di bidang survai dan pemetaan serta informasi geospatial.


Sumber            : Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo Sukojo dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan MAPIN XIV dengan tema “Pemanfaatan Efektif Pengindraan Jauh untuk Peningkatan Kesejahteraan Bangsa”

Sabtu, 20 September 2014

Sumber Inspirasi


Sifat kodrati manusia sebagai makhluk sosial mengharuskan manusia selalu berusaha untuk berhubungan dengan manusia lain, dan berusaha untuk meningkatkan kualitas dirinya demi memenuhi kebutuhannya yang selalu mengalami perubahan. Katanya, Tidak ada yang kekal di dunia ini kecuali perubahan. Manusia dengan kemampuannya mengembangkan ilmu pengetahuan dan menciptakan teknologi untuk membantu kehidupannya. Kemampuan seseorang atau kelompok dalam menerima, merespons, dan beradaptasi terhadap perubahan yang cepat dan kompleks itu akan menjadi kunci keberhasilannya untuk bertahan hidup.
Masyarakat dalam segala hal kehidupannya berusaha mengatur dirinya dimana faktor atau perasaan pribadi atau perorangan yang masih bersifat emosional tidak lagi memegang peranan penting dalam berbagai policy, keputusan-keputusan yang diambil, peraturan-peraturan yang ditetapkan, serta kegiatan-kegiatannya. Manusia berhimpun dalam suatu kelompok atau organisasi untuk memadukan kemampuannya sehingga diperoleh sinergi yang kuat dalam mewujudkan tujuan bersama. Semakin berkembang menjadi besar suatu organisasi, semakin kompleks pula masalah yang dihadapi, terutama masalah yang berkaitan dengan sumber daya manusia yang dalam situasi kampus juga biasa disebut sumber daya mahasiswa (SDM). Untuk keberlangsungan, peran fungsi, eksistensi, serta menjaga kesinambungan, sumber daya mahasiswa harus dikembangkan,. Dalam keadaan ini, pengembangan yang dilakukan ialah untuk membentuk kader, sehingga muncul istilah “Kaderisasi”.
Kaderisasi adalah proses pembinaan seseorang atau sekelompok orang untuk menjadi seorang kader dalam sebuah organisasi, wadah, lembaga, atau semacamnya. Berbagai kasus yang terjadi akhir-akhir dalam dunia kaderisasi organisasi mahasiswa disebabkan karena kaderisasi yang terlalu mengikuti tradisi dan tidak mengikuti perubahan zaman, kebutuhan organisasinya, dan kondisi pesertanya.
Di era dimana akases informasi begitu lancar, fasilitas mudah didapatkan, dan sebagainya akan membuat seseorang berpikir praktis dan manja. Banyak yang melupakan proses sehingga akan dengan mudah terpuruk ketika perencanaan tidak sesuai dengan kenyataan. Padahal mahasiswa juga memiliki 4 fungsi (Agent of change, Social Control, Iron Stock, Moral Force) yang mengartikan bahwa mahasiswa sebagai garda depan suara rakyat serta menuntut kepekaan atas segala isu yang berkembang di sekitarnya. Untuk menuju diatas jelas kaderisasi diperlukan. Jelas kaderisasinya tetap diperlukan, sistem dan caranya saja yang menyesuaikan perkembangan zaman. Dan yang pasti, kaderisasi yang tetap diperlukan itu insyaalloh juga memikirkan cara memanusiakan manusia.
Jadi, kaderisasi (sebagai proses) memiliki tugas atau tujuan sebagai proses humanisasi atau pemanusiaan manusiadengan trasformasi nilai-nilai tertentu yang diharapkan si pengader yang membuat manusia (dalam hal ini mahasiswa) agar mampu meningkatkan potensi yang dimilikinya. Jadi dengan sendirinya, dalam kaderisasi harus terdapat sebuah persiapan mahasiswa agar mampu beradaptasi dan berintegrasi melalui kesadaran. Kaderisasi adalah sumber inspirasi untuk selalu berjuang di kampus perjuangan.

Senin, 15 September 2014

Hanya Bisa Berterima Kasih!

Terima kasih karena selalu menyemangati baik dari depan, samping, maupun belakang.

Terima kasih karena telah rela mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran hanya untuk kegiatan yang bagi sebagian orang mungkin tak berarti.

Terima kasih karena telah konsisten dalam mewujudkan apa yang ada dalam pemikiran.

Terima kasih karena rela sakit hati terhadap cemoohan yang sangat menyakitkan dan mematahkan semangat.

Terima kasih telah memikirkan sesuatu yang tak pernah terpikir olehku sekalipun.

Terima kasih karena selalu bangkit tiap kali terjatuh.

Terima kasih karena telah memberi perhatian lebih.

Terima kasih karena selalu mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan dan makan teratur.

Terima kasih telah menjadi bagian dalam moment tak terlupakan.

Setiap langkah yang diperjuangkan dari hasil pemikiran pasti mendapat rintangan dan sorotan tajam. Ada yang mendukung, sedang pihak lainnya menyerang. Perdebatan yang dilalui, kesenangan serta kesedihan yang tercipta, konflik yang direncanakan, terjatuh dan terpeleset, pertemuan yang dihinggapi kebosanan (katanya) telah terlalui. Dan akhirnya menjadi moment yang indah yang cukup layak dibanggakan. Dengan adanya sampean mampu menguatkan untuk menjalani dan menghadapi kesulitan itu semua. Dan akhirnya, mungkin lirik lagu ini cukup mewakili, “Cause everymoment we share together is even better than the moment before” (moment by westlife), meskipun tidak akan mampu menceritakan semua.

Terima kasih for everything. 

Dalam setiap kesederhanaanmu, aku hanya bisa berterimakasih.
Dalam kerendahhatianmu, aku hanya bisa berterimakasih.
Hanya bisa berterima kasih untuk orang yang sederhana dan rendah hati, namun sesuatu yang dilakukan sungguh luar biasa.
Dan lagi, Hanya bisa berterima kasih!