Hari ini tanggal 10 bulan
November. Hari dimana yang menginspirasi dan bulan dimana aku mendapat kasih
sayang berlebih.
Akhir pekan lalu saya menjadi
lelah dan saya menjadi tidak bersemangat dan saya menjadi diam dan saya menjadi
cuek dan saya menjadi tak peduli. Tetapi sebuah pernyataan membuat saya
terbangun untuk tidak lelah, dan menjadi bersemangat, menjadi berbicara,
menghindari cuek, dan menjadi sangat peduli. Ya, dan memang iya.
Karena pernyataan itu berisi
sebuah hujatan yag sangat pelak bagi sekumpulan orang yang bertawakkal.
Dikatakan bertawakkal karena sudah dengan susah payah berusaha, mencurahkan
pemikiran – pemikiran, dan tindakan untuk mengerjakan sesuatu semaksimal
mungkin, kemudian berserah diri kepada Allah setelah usaha itu.
Pembelajaran positif pasti bisa dipetik
bagi orang yang punya mata hati.
Pelajaran mengenai arti tanggung
jawab dari yang tidak hadir dipelaksanaan kegiatan.
Pelajaran mengenai arti kerja
keras dari yang selalu mengevaluasi.
Pelajaran mengenai keberanian
dari yang takut gagal.
Pelajaran mengenai pentingnya
pencarian solusi dari seorang yang selalu menyalahkan keadaan.
Pelajaran mengenai harga diri,
kejujuran, dan keuletan.
Senang menjadi bagian dari
perjuangan ini, orang – orangnya sangat menginspirasi dengan kata – katanya,
dengan perjuangan dan tindakannya. Meskipun terkadang kasar, yang terpenting
mereka sudah berbakti untuk negeri. Sayang minim apresiasi buat mereka.
Dan akhirnya saya kembali lelah,
kembali tidak bersemangat dan kembali menjadi diam dan kembali cuek dan kembali
tak peduli. Tapi saya juga rindu.
Rindu pada kebersamaan
Rindu pada perjuangan
Rindu pada pengorbanan
Rindu pada Kekuatan
Rindu pada Keindahan Kenangan
Rindu Suasana Sepuluh Nopember
Mungkin hanya seorang special
yang memahami, dan segelas susu yang mengerti. Dan memang, yang terpenting
adalah Baktimu untuk Bangsa.
Selamat Hari Pahlawan
#Aku10Nopember
-Renungan Segelas Susu-
-Sebuah cita, pemikiran, cerita yang emosional dan
penuh pembelajaran-
10/11/2014