Masih muda
dari artikel ini ditulis, yaitu mulai tanggal 18 s.d. 23 Januari 2015. Berbeda
dengan liburan semester lainnya, semester 5 benar – benar membuat mahasiswa
Teknik Geomatika 2012 merasa liburan adalah mitos. Dimana ada 1 mata kuliah
berbobot 4 sks mengharuskan 97 mahasiswa turun ke lapangan untuk menjajal
kemampuan praktik lapangan. Mata kuliah ini dinamakan Kemah Kerja. Di akun
integra (akun menyeramkan mahasiswa ITS) mata kuliah ini tertulis Kemah Kerja,
namun lebih familiar disebut dengan nama Fieldcamp.
Pada tanggal
18 Januari 2015 bertempat di “Padang Pasir” Gedung Teknik Geomatika, 97 peserta
dari angkatan 2012 (berarti termasuk saya) berkumpul untuk bersiap
pemberangkatan. 97 mahasiswa ini melakoni mata kuliah Kemah Kerja ini di sela –
sela liburan semester ganjil, dimana terbagi di 4 desa dengan masing – masing
desa terdiri dari 4 tim yaitu Tim Total Station, Tim GPS, Tim Toponimi, dan Tim
Navigasi. Desa yang menjadi area kerja berada di Mojokerto, rinciannya ialah
Desa Sugeng, Desa Jatijejer, Desa Sukosari di Kecamatan Trawas, dan Desa Cembor
di Kecamatan Pacet.
Nah,
kebetulan saya tergabung di Tim GPS Desa Sugeng bersama 4 teman lainnta.
Berikut squad Tim GPS Desa Sugeng:
Ghulam Arfi Ghifari 3512100016
S. Intan Ary Prayogi 3512100035
Megananda Selvia 3512100041
Moch Sani Salam 3512100057
Theo Prastomo Soedarmodjo 3512100073
Rifqi Ulinnuha 3512100106
Tim GPS ini memiliki tugas utama melakukan penentukan dan
pengukuran Ground Control Point (GCP) yang nantinya digunakan sebagai Titik
Kontrol pemetaan Desa ini. GPS yang digunakan ialah GPS tipe Geodetik merk
Topcon dengan metode pengukuran radial.
Tim GPS Sugeng (dari kiri, Theo, Intan, Sani Arfi, Mega, Ulin)
Kegiatan Pengukuran bertajuk Kemah Kerja ini memiliki waktu kerja
selama 4 hari, namun, Tim GPS hanya memiliki jatah waktu pengukuran sehari dan
Tim GPS Desa Sugeng mendapat jatah hari terakhir (kamis). Metode pengukuran
radial, waktu perekaman data yang hanya 30 menit, serta jumlah titik yang hanya
7 menjadi alasan utama pengukuran selama 1 hari bisa selesai. Bahkan dalam
prakteknya, Tim ini (Tim saya) mampu menyelesaikan pekerjaan dari jam 6.30
hingga 13.00.
Transformasi Mahasiswa Teknik Pertukangan
Hari pertama dan kedua, tim saya ini
bertransformasi menjadi mahasiswa Teknik Pertukangan karena memang tugasnya
hari pertama ngecor BM kotak yang
nantinya digunakan sebagai basepoint pengukuran GCP. Perlengkapan perang yang
kami bawa sama sekali tidak mencerminkan mahasiswa Teknik Geomatika, yaitu
cangkul, timba, linggis, cetok, semen, pasir, koral, dan air (bukan hanya air
minum, tapi juga air untuk ngaduk semen. Hari ketiga diisi dengan membantu tim
Total Station dan “mengganggu Tip Toponimi dan Tim Navigasi”. Baru pada hari
keempat, Tim ini seperti surveyor GPS sebenarnya. Dengan pakaian lengkap dan
perlengkapan perang 2 GPS Geodetik, 2 statif,tim ini meluncur ke setiap titik.
Sore hari ketika ada berita mengenai data berhasil terekam, menjadi berita yang
menentramkan.
Selama kegiatan Fieldcamp, disiplin
menjadi fokus utama. Dimana harus selalu memakai atribut, tepat waktu sesuai
jadwal mulai dari makan, kembali ke basecamp, tidur, ibadah. Tak jarang teman –
teman yang terpaksa sarapan serta makan sore push up karena pelanggaran sepele
atau mungkin ulah usil Dosen. Tetapi apaun keadaan disana, itulah lahan uang
pekerjaan Geodesi atau Geomatika. Meskipun baru saja melalui semester 5
(artinya kurang 3 semester untuk lulus, AMIN), tetapi sudah mampu melaksanakan
dan manajemen proyek.
Jika anda butuh peta, butuh lahan
yang harus diukur, potensi belum tercover, saya dan kami bisa memetakan dan
mengukurnya dengan teknologi yang sedang berkembang saat ini lho. hehehehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar