Salah satu puasa yang
disunnahkan lagi adalah puasa Senin Kamis. Puasa ini dilakukan pada setiap
pekan di dua hari tersebut. Keutamaannya bisa menghapus kesalahan dan
meninggikan derajat, serta memang dua hari tersebut adalah saat amalan diangkat
di hadapan Allah sehingga sangat baik untuk berpuasa saat itu.
Keutamaan Orang yang Berpuasa
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ
يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ
اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ
يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ
عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ
عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan
dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali
lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan
puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan
dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa
akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan
kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang
berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.”” (HR.
Muslim no. 1151)
Dalam riwayat lain dikatakan,
قَالَ اللَّهُ كُلُّ
عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ ، فَإِنَّهُ لِى
“Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Setiap amalan manusia
adalah untuknya kecuali puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku”.” (HR. Bukhari
no. 1904)
Dalil Anjuran Puasa Senin-Kamis
Dari Abu Qotadah Al Anshori radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lantas
beliau menjawab,
ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ
فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ
“Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau
diturunkannya wahyu untukku.”[2]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ
يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا
صَائِمٌ
“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan
Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.”[3]
Dari ‘Aisyah, beliau mengatakan,
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَتَحَرَّى صِيَامَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan
berpuasa pada hari senin dan kamis.”[4]
Faedah Puasa Senin-Kamis
- Beramal pada waktu utama yaitu ketika catatan amal dihadapkan di hadapan Allah.
- Kemaslahatan untuk badan dikarenakan ada waktu istirahat setiap pekannya.
Catatan: Puasa senin kamis dilakukan hampir sama dengan puasa wajib di
bulan Ramadhan. Dianjurkan untuk mengakhirkan makan sahur dan menyegerakan
berbuka. Untuk masalah niat, tidak ada lafazh niat tertentu. Niat cukup dalam
hati.
Semoga Allah memudahkan kita melakukan amalan yang mulia ini.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar