Rabu, 17 Januari 2018

Poligon dalam Pengukuran


Metode Pengukuran poligon Poligon digunakan apabila titik-titik yang akan di cari koordinatnya terletak memanjang sehingga terbentuk segi banyak (poligon). Pengukuran dan Pemetaan Poligon merupakan salah satu pengukuran dan pemetaan kerangka dasar horizontal yang bertujuan untuk memperoleh koordinat planimetris (X,Y) titik-titik pengukuran. Pengukuran poligon sendiri mengandung arti salah satu metode penentuan titik diantara beberapa metode penentuan titik yang lain. Untuk daerah yang relatif tidak terlalu luas, pengukuran cara poligon merupakan pilihan yang sering di gunakan, karena cara tersebut dapat dengan mudah menyesuaikan  dengan keadaan daerah/lapangan. Penentuan koordinat titik dengan cara poligon ini membutuhkan :
·         Koordinat awal.
Koordinat awal bisa berupa titik koordinat yang sudah diikat ke jaring nasional dengan sistem koordinat tertentu, atau bisa juga menggunakan koordinat lokal.
·         Koordinat akhir.
Untuk memenuhi syarat Geometri hitungan koordinat dan tentunya harus di pilih titik yang mempunyai sistem koordinat yang sama dengan koordinat awal. 
·         Azimuth awal
Digunakan untuk mengetahui arah orientasi dari sistem koordinat yang dihasilkan. Azimuth ini bisa diketahui dengan hasil hitungan titik yang telah diketahui yang akan dipakai titik acuan, atau bisa juga diketahui dari hasil pengamatan astronomis (matahari) pada salah satu titik poligon. 
·         Data ukuran sudut dan jarak
Sudut mendatar pada setiap stasiun dan jarak antara dua titik kontrol perlu diukur di lapangan
1.         Poligon Terbuka
Poligon terbuka adalah poligon yang dibentuk dengan titik awal dan titik akhir tidak saling bertemu. poligon terbuka terdiri atas :
a.       Poligon terbuka terkait sempurna
adalah poligon yang titik awal dan akhirnya merupakan titik tetap yang sudah diketehui koordinatnya.
Syarat yang dipenuhi oleh suatu poligon terbuka terikat sempurna adalah :
1.     Σ β                   = (αakhir – αawal) + (n – 1) 1800
2.     Σ d sin α          = (Xakhir – Xawal)
3.     Σcos α              = (Yakhir – Yawal)
Dari hasil pengukuran dilapangan, syarat-syarat tersebut diatas tidak dapat dipenuhi, karena masih ada kesalahan dalam pengukuran. Sehingga untuk memenuhi persyaratan tersebut diberikan koreksi pada masing-masing syarat.

b.      Poligon terbuka terikat sepihak
Adalah poligon yang diikatkan pada salah satu titik tetap yang diketahui koordinat maupun aimuth-nya, maka tidak ada koreksi sudut maupun koreksi jarak. Pada poligon terikat sepihak ayarat geometris dan perhitungannya sama seperti pada poligon terbuka terikat sempurna.

c.       Poligon terbuka lepas
Adalah poligon yang tidak terikat pada suatu titik tetap. Sehingga koordinat yang terukur bersifat lokal dan penyelesaian koordinatnya dengan orientasi sembarang atau koordinat lokal. Pada poligon ini syarat geometris perhitungannya sama seperti pada poligon terbuka terikat sempurna.

2.                  Poligon Tertutup
Poligon tertutup adalah poligon dengan titik awal dan titik akhir bertemu dalam satu titik.
Keterangan gambar :
α12                    = azimuth sisi poligon 1-2
β1                     = sudut dalam poligon
d1                     = panjang sisi poligon
Syarat-syarat geometris pada poligon tertutup adalah sebagai berikut :
1.      Σ β – (n - 2) 1800         = (αakhir – αawal) = 0
2.      Σ d sin α                      = (Xakhir – Xawal)           = 0
3.      Σcos α                          = (YakhirYawal)            = 0
Dalam hal ini :
Σ β                   = jumlah sudut dalam poligon
n                      = jumlah titik sudut poligon
Σ d                   = jarak masing-masing poligon

Ketiga syarat tersebut diatas belum dapat dipenuhi, karena dalam pengukuran sudut dan jarak poligon masih terdapat kesalahan, sehingga perlu adanya koreksi. Dengan demikian rumus diatas menjadi sebagai berikut :
1.      Σ β – (n - 2) 1800         = ± fα
2.      Σ d sin α                      = ± fx
3.      Σcos α                          = ± fy
Dalam hal ini :
± fα      = kesalahan penutup sudut
± fx      = kesalahan penutup terhadap sumbu Y
± fy      = kesalahan penutup terhadap sumbu X

3 komentar:

  1. vidio sabung ayam seru setiap hari
    pasang taruhan anda hanya minimal 10rb raih jutaan rupiah...
    Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
    Telegram : +62812-2222-995 / https://t.me/bolavita
    Wechat : Bolavita
    WA : +62812-2222-995
    Line : cs_bolavita

    BalasHapus