Senin, 21 Agustus 2017

Jika Imam-mu adalah seorang Surveyor

     Sedikitkah engkau membayangkan akan bertemu seorang Surveyor, dan dia itu adalah aku pilihan hatimu? Maka, mungkin saja engkau akan mendapati jika diriku terlalu rasional dan perhitungan dalam tiap persoalan. Seringkali pula kau akan menjumpai diriku memilih segala sesuatunya berdasarkan tingkat efisiensinya, bukan pada tingkat nyaman atau tidaknya. Karena orang seperti diriku ini berkeyakinan bahwa kenyamanan ialah sesuatu yang bisa diupayakan di belakang.
     Terbayangkankah engkau bertemu seorang Surveyor, dan dia adalah aku kekasih hatimu? Maka boleh jadi engkau akan menganggapku aku terlalu detail dengan hal-hal yang terbilang sepele pada suatu ketika, tetapi juga akan menghadapi semua dengan santainya. Asal engkau tau, ketelitian dan ke-akurat-an data adalah prinsip utamaku, bisakah engkau membayangkan tanpa diriku ini bagaimana gedung pencakar langit bisa tegak lurus dan berdiri kokoh? bisakah engkau membayangkan bagaimana dalam tikungan jalan yang ekstrim kendaraan tetap bisa melaju dengan aman dan nyaman? mungkinkah engkau membayangkan bagaimana jika aku sedikit saja salah ketika menentukan posisi pipa pada saat pemasangannya di lautan? akan tetapi aku selalu mencoba membuat itu merasa santai dan tidak terlalu tegang. Kompleksitas memang kekal hukumnya, tapi aku hanya ingin mengajakmu untuk menghadapi semua dengan sederhana, bukan menyepelekannya. Sehingga bahtera kita tetap tegar menghadapi setiap persoalan, Karena pada dasarnya kita adalah objek yang lebih besar dari masalah itu.     
     Apakah engkau membayangkan bertemu seorang Surveyor, dan dia adalah aku pelengkap hidupmu? Bisa jadi engkau mendapati dirimu dan diriku sedikit terpisah dalam waktu yang agak lama, karena seperti inilah pekerjaanku dan engkau tau itu. Jika yang engkau takutkan jarak, janganlah khawatir karena aku sudah terbiasa menangani tentang jarak. Dalam ilmu Geodesi, jarak terpendek dari dua objek adalah garis lurus diantaranya, dalam kehidupan kita, jarak terpendek antara dua insan adalah senyuman. Tersenyumlah, karena itu akan memperpendek jarak diantara kita.
     Mungkinkah engkau membayangkan bertermu dengan Surveyor, dan dia adalah aku, ayah terhebat dari anak-anakmu? Maka maukah pula engkau menjadi ibu yang terhebat bagi anak-anakku? anak-anak kita. Maukah engkau menggantikan diriku dalam sementara waktuku mengarungi samuderaku? Ceritakan kepada mereka ketika menjelang tidurnya bagaimana ayahnya begitu luar biasa, beritahukan kepada mereka bahwa tidak lama lagi seutas senyum dari ayah mereka akan menjumpai dan menghangatkan kembali rumah kita. Dan ketika aku kembali nanti, dirimu sudah menyiapkan segala sesuatunya. Kau akan berdandan lebih cantik dari sebelumnya dan menyambutku dengan simpul senyummu yang senantiasa aku rindu itu, sekalipun tanpa berdandanpun engkau tetap terlihat cantik. Dan ketika dimanapun aku berada, jangan khawatir aku tidak akan kembali, engkau sudah seperti titik ikat pada poligon tertutup, titik dimana hatiku berawal dan berakhir. Dengan kesalahan penutup sudut nol.
     Terbayangkankah engkau bertemu dengan Surveyor, dan itu adalah aku, pelengkap dari setengah kehidupanmu? Maka engkau bisa saja akan mendapati dan harus menerima, bahwasanya cintaku kepadamu bukanlah puncak cintaku yang tertinggi, bukanlah cinta utamaku. Cintaku kepadamu tidak lebih besar dari cintaku kepada Tuhanku, bahkan masih di bawah kecintaanku kepada orang tua dan mertuaku. Maka, hormati aku sebagaimana aku menghormati keempat orang tuaku, patuhi aku sebagaimana aku mematuhi perintah Tuhanku.

     Dan ketika engkau mendapati dirimu adalah pendamping hidup dari seorang Surveyor, maukah engkau menjadi pelengkap dari segala kekuranganku, membuka percakapan dalam kebisuanku, menjadi seorang navigator yang handal dalam rumah tangga kita menuju surgaNya, sebagaimana diriku menjadi seorang navigator dalam pekerjaan lapanganku. Mungkin kau juga akan mendapati bahwa tidak ada segala sesuatu yang sempurna, bahkan dalam data di lapangan pun akan selalu terdapat nilai kesalahan, koreksi data bukan untuk menghilangkan kesalahan tersebut, akan tetapi memperkecil efek dari kesalahannya, menyederhanakannya seperti kalimat dalam paragraf pertama di atas. Dan ketika engkau mendapati dirimu adalah pendamping hidup dari seorang Surveyor, tenanglah aku sudah belajar banyak tentang remote sensing, aku bisa merasakanmu tanpa harus menyentuhmu. Dan pada akhirnya ketika engkau menjadi istri dari seorang Surveyor,  bersabarlah, jarak ini hanya sementara, kelak kita akan kembali bersama dengan seutas senyum bahagia. Karena aku bukanlah receiver gps yang memerlukan 4 satelit untuk mendapatkan posisi 3 dimensi, yang aku butuhkan cuman hadirmu. Sesederhana itu.



dicopy dan paste dari http://www.jasaukurtanah.com/jika-imam-mu-adalah-seorang-surveyor.html

Kamis, 10 Agustus 2017

Global Positioning System (GPS)


GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit. Nama formalnya adalah NAVSTAR GPS (Navigation Satellite Timing and Ranging Global Positioning System). GPS didesain untuk memberikan informasi posisi, kecepatan dan waktu. Pada dasarnya GPS terdiri atas 3 segmen utama, yaitu:
1.      Segmen angkasa (space segment)
Terdiri dari 24 satelit yang terbagi dalam 6 orbit dengan inklinasi 55° dan ketinggian 20200 km dan periode orbit 11 jam 58 menit.
2.      Segmen Sistem Kontrol (control system segment)
Mempunyai tanggung jawab untuk memantau satelit GPS supaya satelit GPS dapat tetap berfungsi dengan tepat. Misalnya untuk sinkronisasi waktu, prediksi orbit dan monitoring “kesehatan” satelit.
3.      Segmen pemakai (user segment)
Segmen pemakai merupakan pengguna, baik di darat, laut maupun udara, yang menggunakan receiver GPS untuk mendapatkan sinyal GPS sehingga dapat menghitung posisi, kecepatan, waktu dan parameter lainnya.

Metode Penentuan Posisi dengan GPS
Pada dasarnya konsep penentuan posisi dengan GPS adalah reseksi (pengikatan ke belakang) dengan jarak, yaitu dengan pengukuran jarak secara simultan ke beberapa satelit GPS yang koordinatnya telah diketahui. Posisi yang diberikan oleh GPS adalah posisi 3 dimensi (x, y, z atau j, l, h) yang dinyatakan dalam datum WGS (World Geodetic System) 1984, sedangkan inggi yang diperoleh adalah tinggi ellipsoid.
Metode
Absolute
(1 receiver)
Differensial
(min 2 receiver)
Titik
Receiver
Static
ý
ý
Diam
Diam
Kinematik
ý
ý
Bergerak
Bergerak
Rapid static

ý
Diam
Diam (singkat)
Pseudeo kinematik

ý
Diam
Diam & bergerak
Stop and  go

ý
Diam
Diam & bergerak
Metoda Penentuan Posisi Menggunakan GPS (Abidin, H.Z, 2007)

Ketelitian Penentuan Posisi dengan GPS


Ketelitian posisi yang didapat dari pengamatan GPS secara umum bergantung pada 4 faktor:
Ketelitian data
·         tipe data yang digunakan
·         kualitas receiver GPS
·         level dari kesalahan dan bias
Geometri satelit
·         jumlah satelit
·         lokasi dan distribusi satelit
·         lama pengamatan
Metode penentuan posisi
·      absolute dan differensial positioning
·      static, rapid static, pseudo-kinematic, stop and go, kinematic
·      one dan multi monitor station
Strategi pemrosesan data
·         real-time dan post processing
·         strategi eliminasi dan pengkoreksian kesalahan dan bias
·         metode estimasi yang digunakan
·         pemrosesan baseline dan perataan jaring


Kesalahan dan Bias

Kesalahan dan bias yang mempengaruhi sinyal GPS dapat dikelompokkan menjadi :
  1. kesalahan ephemeris (orbit)
  2. bias ionosfer
  3. bias troposfer
  4. multipath
  5. ambiguitas fase (cycle ambiguity)
  6. cycle slips
  7. selective availability
  8. anti spoofing
  9. kesalahan jam satelit dan receiver
Kesalahan dan bias harus diperhitungkan secara benar karena akan mempengaruhi ketelitian data yang diperoleh (posisi, kecepatan, percepatan, waktu) serta proses penentuan ambiguitas fase sinyal. Adapun cara yang dapat diterapkan dalam menghadapi kesalahan dan bias GPS adalah:
  1. Menerapkan mekanisme differencing data
  2. Estimasi parameter kesalahan dan bias dalam hitung perataan
  3. Menghitung besarnya kesalahan dan bias berdasarkan data ukuran langsung
  4. Menghitung besarnya kesalahan dan bias berdasarkan model
  5. Menggunakan strategi pengamatan yang tepat
  6. Menggunakan strategi pengolahan data yang tepat
  7. Mengabaikan kesalahan dan bias

WGS 84

WGS 84 merupakan sistem koordinat kartesian geosentrik menggunakan ellipsoid GRS (Geodetic Refrence System) 80. Adapun parameter yang digunakan adalah:
 
Jika anda membutuhkan jasa penukuran GPS Geodetik hubungi kami :
e-mail                   : ghulamarfi@gmail.com
Telp/ WA/ SMS    : 0856 4906 1646
Ghulam Arfi Ghifari - Geodetic Engineer