·
Ilmu
Geodesi atau Geomatika
Saat ini ilmu
geodesi tidak hanya berbicara tentang bentuk dan ukuran bumi saja tetapi juga
teknologi informasi geospasial. Oleh karena itu tidak dapat dipungkiri, bahwa
munculnya era geomatik ini tidak terlepas dari kebutuhan yang sangat mendesak
dari masyarakat modern untuk memecahkan persoalan secara simultan, cepat,
benar, efisien dan aktual dari semua faktor yang mempengaruhi sistem tersebut,
sehingga diperoleh hasil yang optimal.
Lahirnya, teknologi informatika tahun 1960-an, telah
mendorong ilmu dan teknologi di bidang survai dan pemetaan maupun geodesi
berkembang secara drastis, karena pengolahan data dan sistim pemetaan di
lapangan serba menggunakan teknologi serba otomatis atau komputer, hal inilah
yang mendorong munculnya wacana geodesi menjadi ilmu dan teknologi ”Geomatika”.
Pengembangan geodesi untuk kegiatan yang sederhana, rekayasa, fotogrammetri,
teknologi satelit terus dikembangkan secara terstruktur dalam Geomatika ini.
Selain itu geomatika berkembang karena meningkatnya kebutuhan akan informasi
yang bergeoreferensi. Sedangkan sasaran umum di bidang Geomatika adalah
tersedianya data dasar dan peta dasar berbagai skala dengan didukung oleh
sarana dan prasarana yang memadai di bidang survai dan pemetaan serta informasi
spatial.
·
Urgensitas Informasi Geospasial
Informasi adalah komponen yang paling dominan, apabila
ditinjau dari penganggaran yang dapat mencapai 50 % dari biaya untuk
pembangunan sistem informasi geografis (SIG). Teknologi penginderaan jauh dan
GIS dapat memberikan kontribusi untuk memecahkan masalah data/informasi
geospasial.
Pada masa yang akan datang, yang menjadi persoalan adalah
ketersediaan data, oleh karena itu data penginderan jauh merupakan data yang
memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Citra satelit dalam
sistem sensor pasif dan aktif, dengan resolusi yang makin tinggi (detail)
dan bahkan bersifat stereoskopis telah dikembangkan oleh negara maju demi
kepentingan militer, ekonomi dan bencana alam.
·
Perkembangan
GIS
Perkembangan software Geographic Information System
(GIS) saat ini, telah mampu menggabungkan data image/raster dan vektor
ditambah database untuk eksplorasi informasi berbasis koordinat bumi. Demikian
juga data yang bersifat image (raster) dapat diperoleh dari berbagai sumber
dengan cara yang mudah. Data satelit seperti Ikonos, Quickbird, SPOT 5, Landsat
7, atau foto udara (small format atau fotogrametri) telah tersedia di
pasaran dalam format dijital. Masalah utama rektifikasi citra (raster),
yaitu tersedianya data Digital Elevation Model (DEM) yang akurat, dapat
terpecahkan dengan tersedianya Digital Surface Model (DSM) atau Digital
Terrain Model (DTM). Penggabungan data DEM dengan citra optis seperti
satelit Ikonos, dan foto udara berwarna skala besar dapat diaplikasikan untuk
pemetaan thematis : landuse, geologi, hutan dan sebagainya.
·
Jadi???
Melihat perkembangan teknologi pemetaan saat ini, ada beberapa
alternatif pilihan dalam mengembangkan Teknik Geodesi ke depan yaitu Teknik
Geomatika & Geodesi, atau Teknik Geomatika atau Ilmu dan Teknologi
Kebumian, karena asal kata Geomatika diambil para ahli dari kata Geografi dan
Informatika. Sasaran umum di bidang geomatika adalah tersedianya data dasar dan
peta dasar berbagai skala dengan didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai
di bidang survai dan pemetaan serta informasi geospatial.
Sumber : Prof. Dr.
Ir. Bangun Muljo Sukojo dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan MAPIN XIV dengan tema
“Pemanfaatan Efektif Pengindraan Jauh untuk Peningkatan Kesejahteraan Bangsa”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar