Senin, 01 September 2014

Yang Terpilih untuk FTSP ITS

Tulisan ini bukan dari saya, tetapi dari kaBakor Pemandu FTSP 2013/2014. Tulisan sederhana, namun cukup menginspirasi. Silakan disimak:


"Pemandu yaitu seorang mahasiswa yang telah mengikuti Pelatihan Pemandu LKMM. Ia adalah anggota tim yang bertugas mengatur jalannya latihan sesuai dengan metode yang telah ditetapkan, sehingga proses pelatihan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan" dikutip dari Buku Kurikulum TD 2009.

Awalnya, saya hanya melihat pakaian yang mereka pakai, iya, mereka terlihat seperti orang yang beradab, memakai dasi, berkemeja, bercelana kain dan memakai pantovel. Yah, itulah pemandu. Pada saat itu juga saya berkata bahwa "saya akan menjadi pemandu! "

Didukung dengan kepribadian saya yang agak sanguinis, semakin mendorong saya untuk menjadi orang yang kala waktu itu saya anggap keren, jelas, pemandu pusat perhatian.
Singkat cerita beberapa semester kemudian saya menjadi peserta PP LKMM FTSP ITS, tes nya pun lebih mudah daripada yang saya bayangkan, hanya menggombal sana sini akhirnya saya menjadi pemandu. Kemudian berlanjut di Ruang Sidang FTI dan FTSP, saya bertemu dengan orang - orang yang bernasib sama dengan saya, mereka lolos menjadi peserta PP LKMM FTSP ITS. Entah mereka lolos dengan cara sama seperti saya atau tidak, yang jelas kami lolos.

Saya dan beberapa peserta yang lain mengikuti Pelatihan tersebut dengan antusias, saya sendiri lebih memilih menghayati dan mengikuti alur tiap menit waktu yang sudah direncanakan oleh pemandu. Beberapa dari yang lain memilih untuk diam dan hanya memantau, sesekali melontarkan pertanyaan kritis yang bagi saya "mbulet"  untuk dijawab dan seringkali keluar dari substansi pelatihan tersebut. Empat hari kemudian pelatihan tersebut selesai dengan bermakna bagi saya, banyak harapan yang diberikan kepada angkatan kami, beberapa peserta yang lain pun merasakan hal yang sama terlihat dari wajah dan ekspresi mereka selama pelatihan.

Selesai pelatihan, kami sudah dinanti Pra TD untuk segera dikerjakan dengan angkatan pemandu diatas kami. Masih banyak pemandu yang ikut menyiapkan Pra TD, tapi sudah tidak sebanyak ketika Pelatihan Pemandu kemarin. Bagi saya saat  itu wajar, kebanyakan diantara kami adalah mahasiswa - mahasiswa yang memiliki kesibukan di himpunan masing2, ada yang menjadi SC Pengaderan, Staff Departemen, Kadept Departemen dan banyak yg lain lagi. Pengerjaan Pra TD dari mulai persiapan hingga akhir Pra TD dilakukan oleh banyak pemandu, ya banyak tapi tidak sebanyak peserta yang duduk bersama saya dulu di PP LKMM FTSP ITS.

Sebenarnya, di benak saya terpikir banyak hal yang bisa dilakukan terkait Pemandu (setelah ikut PP LKMM). Pemandu adalah orang yang secara langsung memilih dan mendidik mahasiswa - mahasiswa yang ada di kampus ITS untuk menjadi seseorang yang "berarti" di lingkup kampus. Pemandu mendidik, mengkader dan mendisiplinkan mahasiswa terpilih itu dalam sebuah pelatihan. Mereka memiliki kewenangan terhadap berjalannya pelatihan tersebut. Dengan rata - rata pesertanya adalah calon - calon pemimpin kampus, kesempatan untuk turut berkontribusi membentuk kampus yang lebih baik pun ada disini. Sangat besar.

Akan tetapi ketika saya mulai merasakan kenyataan dibalik kemeja dan dasi yang pemandu pakai. Sangat jauh dari harapan dan kesempatan yang sudah dimanfaatkan. Kenyataan pemandu yang sebenarnya memiliki tugas untuk mengkonsep dan memberikan materi saat pelatihan, kedua pekerjaan tersebut tidak dilakukan dengan profesional apalagi sepenuh hati. Tidak bisa digeneralisir memang bahwa semua pemandu tidak melaksanakan tugasnya, karena banyak juga pemandu yang hingga kini aktif walau sudah bekerja, memberikan kontribusinya untuk pengembangan mahasiswa di ITS. Sayangnya hanya segelintir pemandu yang berkomitmen hingga sedalam itu.

Logika berpikir sederhana saja, andai pemandu memiliki kesadaran untuk komitmen, profesional dan sepenuh hati untuk menjadi "pemandu" maka akan banyak perbaikan dalam pelaksanaan LKMM di kampus ini. Banyak permasalahan bangsa yang harus dijawab oleh mahasiswa sekarang, khususnya mahasiswa ITS, kalau memang sepenuh hati menjadi pemandu untuk berkontribusi pada kampus, pasti tak segan untuk membawa salah satu masalah tersebut sebagai tema pelatihan dan mengarahkan calon - calon pemimpin kampus ini untuk menyelesaikannya paling tidak seringan - ringannya untuk peduli terhadapnya.

Baru - baru ini saya ikut simpati setelah membaca tulisan "Maaf ITS, Anda Belum Bisa Berbangga" , karya mahasiswa Teknik Sipil ITS angkatan 2012, Georgi Ferdwindra, lebih muda dari saya dan memiliki pengalaman di luar negeri, berani memberikan pandangan dengan tulisan tentang apa yang menjadi kekhawatirannya akan kampus ini. Dia membahas salah satu permasalahan besar mahasiswa ITS yaitu dalam kesiapan menghadapi ASEAN Economic Community. Ekspresi kekhawatiran tersebut diungkapkan dalam peringatan terhadap mahasiswa ITS. Karena memang saya bukan mahasiswa yang melek informasi seperti itu saya langsung bertanya terhadap diri saya sendiri, apa yang bisa saya lakukan untu  ini? Sempat berpikir kenapa harus memikirkan hal tersebut? tapi segera saya hilangkan prasangka tersebut, mungkin bentuk ketakutan akan tidak mampunya diri dalam menghadapi Internasionalisasi Kampus khususnya dengan bahasa. Lantas apa hubungannya dengan pemandu? bukannya jauh permasalahan tersebut dari LKMM? Jauh sih iya, tapi masih dikampus ITS kan? :) Keterbukaan pemandu untuk menyesuaikan konsep pelatihan terhadap permasalahan yang ada, bisa saja menjadi celah untuk memberikan pemahaman tentang hal ini.

Sayangnya, sedikit mahasiswa yang mau berdiri diatas kepentingan ITS daripada kepentingan pribadi maupun organisasinya. Sehingga seringkali mereka membuang kesempatan untuk menyelesaikan permasalahan mereka dan cenderung mensyiarkan kesulitan mereka agar mendapat simpati dari yang lain. Bahkan, untuk permasalahan kecil pun akan dibesar - besarkan agar mendapat perhatian dari orang lain. Seperti permasalahan Georgi, sebenarnya bisa dijawab oleh Pemandu yang juga merupakan mahasiswa, bersama - sama memberikan solusi bagaimana menjawab pertanyaan terkait kesiapan kita terhadap AEC. Tak perlu kita bertanya siapa yang salah dengan kondisi kampus yang seperti ini, dan tak perlu pesimis dengan kondisi kampus yang seperti ini, karena jika kita sudah menyalahkan orang lain, tak akan selesai permasalahan kita, dan jika kita pesimis dengan kampus kita berarti kita pesimis terhadap diri kita.

Banyak Pekerjaan Rumah yang harus dibenahi dalam pemandu, amanah pemandu ini akan menjadi mulia jika benar dan sepenuh hati dalam memanfaatkannya, akan jadi hina nama kita di kampus jika salah dalam mengembannya. Sudah banyak nama - nama mahasiswa yang menyandang gelar peserta alumni PP LKMM, tapi banyak pula yang menyia - nyiakannya, tidak memaksimalkan kesempatannya, bahkan menganggapnya tidak penting bagi kehidupannya. Padahal ia bertanggungjawab atas pemimpin ormawa kampus ITS yang tercetak setelahnya.

Untuk Peserta PP LKMM FTSP ITS 2013, saya menyerahkan sepenuhnya terhadap kalian, hanya mengikuti PP LKMM FTSP ITS 2013, atau menjadi Pemandu FTSP yang aktif di pengembangan mahasiswa ITS dalam LKMM menyelesaikan permasalahan ITS dan Bangsa. Mengingatkan kalian, kalau sesungguhnya semua berawal dari niat, dan niat kami ketika memilih kalian adalah ingin membentuk generasi yang lebih baik dari kami, profesional sebagai pemandu tanpa sedikitpun meninggalkan arti kekeluargaan. Hingga sampai berlarut - larut kami persiapkan untuk kalian, merumuskan 35 nama dengan diawali teriakan, perdebatan, dan tangisan oleh beberapa pemandu. Ada hati yang bermain disini, kami berharap kalian mengerti dan bersama kami ikut memperbaiki kampus ITS bersama - sama dengan cara kita, Pemandu FTSP.

Best Regards
AAY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar