Senin, 01 September 2014

Aksi Nyata Perubahan Iklim Adalah dengan Ambil Peran serta Mengajak


     Berbagai artikel dan tulisan tentang perubahan iklim akibat pemanasan global sudah biasa terpampang di media entah Koran, Blog, majalah, bahkan facebook sekalipun. Mulai dari penjelasannya, penyebabnya, ancaman akibatnya, serta solusi yang ditawarkan. Pertanyaannya ialah, akankan tulisan tersebut akan dibaca generasi muda? Dengan penjelasan penyebabnya, akankah mereka menghindari perbuatan yang menjadi penyebab hal tersebut? Dengan ancaman dampak yang ditimbulkan, akankah generasi muda menjadi miris dan takut? Lagi, dengan adanya tawaran solusi, akankah dilaksanakan?
     Dibaca, mungkin iya kalau itu merupakan tugasnya. Mungkin iya kalau pas iseng buka. Menghindari perbuatan yang menjadi penyebab perubahan iklim, sudah pasti iya tetapi kadang kala saja. Akan miris mengenai dampak, sepertinya miris tetapi tak terlalu merubah pandangan mereka. Solusi, ini yang terpenting guna mengatasi perubahan iklim. Tetapi pasti sedikit saja yang paham mengenai bagaimana cara memprektikkan solusi ini.  Tanya kenapa? Mungkin karena sudah ada badan atau kelompok yang peduli lingkungan sehingga bukan tanggungannya. Atau mungkin perbuatan mereka hanya menyumbangkan secuil dampak buruk bagi lingkungan, sehingga beberapa mengabaikannya.
     Sering sekali orang bilang bahwa perubahan iklim itu disebabkan dari pemanasan global yang terjadi akibat meningkatnya suhu bumi, maka iklim berubah menyesuaikan dengan temperatur suhu yang dirasakan sekarang. Suhu meningkat disebabkan oleh aktivitas para manusia di bumi yang menyumbang keburukan. Keburukan yang dimaksud adalah gas-gas kotor yang dihasilkan pabrik – pabrik, kendaraan yang banyak menghasilkan gas CO2, pemakaian alat elektronik seperti AC dan kulkas yang menghasilkan banyak freon, proses untuk pembangkit listrik yang juga menghasilkan gas CO2 dan aktifitas manusia lainnya. Jika ini diteruskan, akan berdampak buruk pada masa mendatang. Katanya, bumi adalah titipan anak cucu. 
     Itu tadi merupakan pandangan negatif dari banyaknya artikel tentang perubahan iklim. Namun, sebagai manusia – manusia visioner, maka lebih layak jika memandang sesuatu dari segi positif. Dengan banyak dan mudahnya akses artikel mengenai dampak perubahan iklim, akan membuat pembaca tersadar mengenai kondisi bumi saat ini. Ya meskipun sedikit tetapi lumayan daripada tidak sadar sama sekali. Jika telah tersadar, maka sedikit-sedikit akan mulai melakukan tindakan yang menyelamatkan bumi dari ancaman perubahan iklim. Ya meskipun ada kata “sedikit”nya lagi, tapi jika banyak yang tersadar juga lumayan. Sesuai peribahasa sedikit – sedikit, lama – lama menjadi bukit. 
     Yang perlu kita tahu, umur bumi sudah tua tapi rasanya para manusia tidak kasihan pada keadaan bumi. Memang perubahan iklim dan pemanasan global yang terjadi tidak disebabkan oleh satu orang saja melainkan jutaan miliar orang yang hidup di bumi ini. Tetapi alangkah baiknya jika seseorang mau melakukan perbaikan dimulai dari diri sendiri lalu bertahap dengan mengajak orang lain untuk mencintai bumi. Hal yang bisa dilakukan misalnya kita tidak perlu naik kendaraan jika jarak tempat yang dituju tidak jauh. Setiap orang bisa menanam bibit pohon di kebun rumah masing-masing dan memeliharanya sampai tumbuh sehingga bisa menyerap udara kotor yang bertebaran di udara. Kemudian dengan mengurangi pemakaian kertas karena kertas sendiri pada prosesnya memerlukan penebangan pohon. Membudayakan daur ulang barang agar tidak selalu ganti yang baru
     Contoh diatas merupakan hal yang mudah dilakukan, apalagi generasi muda harusnya berperan nyata dalam menghadapi perubahan iklim. Dimulai dengan langkah kecil untuk diri sendiri, disusul dengan mengajak teman dan tetangganya untuk melakukan hal yang sama. Proses seperti itu bisa berjalan berantai hingga akhirnya semakin banyak manusia yang secara kebiasaan dan cara tak terpaksa telah membantu menanggulangi perubahan iklim. Bukankah, sesuatu yang besar juga berasal dari yang kecil. Pemain sepak bola Peter Chrouch yang posturnya 201 cm, sewaktu bayi pasti juga seukuran sama bayi lainnya. Jadi, meskipun langkah kecil, jika baik, lakukan dan ajaklah sekelilingmu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar